SILOGISME
-> suatu simpulan dimana dari dua putusan /2 premis disimpulkan menjadi suatu putusan yg baru.
2 silogisme yaitu:
-silogisme kategoris
-silogisme hipotetis
silogisme kategoris
=silogisme yg premis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
Contoh: M – P
S – M .
maka S – P
--> Silogisme kategoris tunggal: mempunyai 2 premis, terdiri atas 3 term S, P, M.
Bentuk-bentuk silogisme kategoris tunggal:
(1) M adalah S dalam premis mayor dan P dalam permis minor.
Aturan: premis minor hrs sebagai penegasan, sedang premis mayor bersifat umum.
Mis. M – P
S – M
S – P (simpulan)
ct: 1. semua manusia butuh makan
tukiyem adalah manusia
jadi, tukiyem butuh makan
2. semua mamalia menyusui
anjing adalah mamalia
maka, anjing menyusui
(2) M jd P dlm premis mayor dan minor.
Aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum.
ct: 1. burger adalah junkfood
nasi bukan junkfood
maka, nasi bukan burger
2. kalung dipakai dileher
gelang bukan dipakai di leher
maka, gelang bukan kalung
(3) M menjadi S dlm premis mayor dan minor.
Aturan: premis minor hrs berupa penegasan dan simpulannya bersifat partikular.
ct: 1. semua manusia butuh makan
ada manusia yang kelaparan
maka, sebagian yang kelaparan butuh makan
(4) M adalah P dlm premis mayor dan S dlm premis minor.
Aturan: premis minor hrs berupa penegasan, sedangkan Simpulan bersifat partikular
ct: 1. anjing adalah hewan
semua hewan butuh makan
jadi sebagian yang butuh makan adalah anjing
2. kucing adalah mamalia
semua mamalia melahirkan
jadi sebagian yang melahirkan adalah kucing
--> Silogisme kategoris majemuk: bentuk silogisme yg premis2nya sangat lengkap, lebih dari tiga premis.
(1) Epicherema: silogisme yg salah satu/kedua premisnya disertai alasan
1. semua tas bagus mahal karena proses pembuatannya
LV adalah tas bagus karena mempunyai banyak model
maka, LV adalah tas mahal
(2) Enthymema: silogisme yg dlm penalarannya tidak mengemukakan semua premis secara eksplisit. Salah satu premis/simpulannya dilampaui, disebut juga silogisme yg disingkat
1. semua perenang adalah orang yang pandai berenang
tukiyem adalah orang yang pandai berenang
maka, tukiyem adalah perenang
2. semua manuia adalah makhluk sosial
tukiyem adalah manusia
maka, tukiyem adalah makhluk sosial
(3) Polisilogisme: deretan silogisme dimana simpulan silogisme yg satu menjadi premis untuk silogisme yg lainnya
1. seorang yang rajin selalu mengerakan tugas tepat waktu
seorang mahasiswa selalu mengerjakan tugas tepat waktu
jadi, seorang mahasiswa rajin
2. seorang yang terkenal selalu berpenampilan menarik
seorang penyanyi selalu berpenampilan menarik
jadi, penyanyi terkenal
(4) Sorites: silogisme yang premisnya lebih dari dua. Putusan2 itu dihubungkan satu sama lain sedemikian, sehingga predikat dari putusan yg satu jadi subjek putusan berikutnya.
1. orang ambisius adalah orang yang ingin jadi yang terbaik
orang perfeksionis adalah orang yang ambisius
jadi orang pereksionis ingin jadi yang terbaik
2. orang yang sibuk jarang berolahraga
orang yang jarang berolahraga daya tahan tubuhnya lemah
orang yang daya tahan tubuh lemah mudah sakit
jadi, orang sibuk mudah sakit
Dan masih banyak lagi contoh lainnya...
KESESATAN PEMIKIRAN (FALLACIA)
-> kesalahan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yang tdk sehat
Klasifikasi: kesesatan formal dan kesesatan informal.
-Kesesatan formal: pelanggaran terhadap kaidah logika,
-Kesesatan informal: menyangkut kesesatan dalam bahasa
Penempatan kata depan yg keliru: Antara hewan dan manusia memiliki perbedaan.
Mengacau posisi subjek atau predikat: Karena tidak mengerjakan PR, guru menghukum anak itu.
Ungkapan yg keliru: Pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu yang lalu
Amfiboli: sesat krn struktur kalimat bercabang
Kesesatan aksen/prosodi: sesat karena penekanan yg salah dlm pembicaraan.
Kesesatan bentuk pembicaraan:sesat krn org menyimpulkan kesamaan konstruksi juga berlaku bagi yang lain
Kesesatan aksiden: yg aksidental dikacaukan dg hal yang hakiki
Kesesatan krn alasan yg salah: Konklusi ditarik dr premis yg tak relevan.
Kesesatan presumsi
Generalisasi tergesa-gesa: Orang Padang pandai memasak.
Non sequitur (belum tentu): Memang saya tidak lulus karena beberapa hari yang lalu saya berdebat dg dosen tsb.
Analogi palsu:Membuat isteri bahagia seperti membuat hewan piaraan bahagia dg membelai kepalanya dan memberi banyak makan.
Penalaran melingkar (petitio principii): Manusia merdeka krn ia bertanggungjawab dan ia bertanggungjawab krn ia merdeka.
Deduksi cacat: Barangsiapa sering memberi sumbangan, maka dia pasti org baik. Andi pasti orang baik.
Pikiran simplistis: Karena ia tidak beragama, maka ia pasti tidak bermoral.
Menghindari persoalan
Argumentum ad hominem: Jangan percaya omongannya krn ia bekas narapidana.Argumentum ad populum: Anda lihat banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Nasdem adalah partai masa depan kita.
Argumentum ad misericordiam: Seorg terdakwa meminta keringanan hukuman krn mengaku punya banyak tanggungan.
Argumentum ad baculum: Karena beda pendapat, suka meneror org lain.
Argumentum ad auctoritatem: Mengutip pendapat Freud mengenai psikoanalisa.
Argumentum ad ignorantiam: Bila tidak bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan tidak ada.
Argumen utk keuntungan seseorang: Seorang pengusaha berjanji mau membiayai kuliah, bila mahasiswi mau dijadikan isteri.
Non causa pro causa: Org sakit perut setelah menghapus sms berantai, maka dia menganggap itu sbg penyebabnya.
Kesesatan retoris
Eufemisme/disfemisme: Pembangkang yg dianggap benar disebut reformator. Bila tdk disenangai maka disebut anggota pemberontak.
Penjelasan retorik: Dia tidak lulus krn tidak teliti mengerjakan soal.
Stereotipe: Orang Jawa penyabar. Orang Batak suka menyanyi.
Innuendo: Sy tdk mengatakan makanan tdk enak, tapi mau mengatakan lukisan itu bagus.
Loading question: Apakah Anda masih tetap merokok?
Weaseler: Tiga dari empat dokter menyarankan bahwa minum itu memperlancar pencernaan.
Downplay: Jangan anggap serius omongannya krn dia hanya buruh bangunan.
Lelucon/sindiran:
Hiperbola: membesarbesarkan.
Pengandaian bukti:studi menunjukkan.
Dilema semu: Tamu yg menolak kopi, langsung disuguhi sirup.
sumber: ppt filsafat Oleh: Dr. Raja Oloan Tumanggor
Sellaaa blognya udh rapihh dan penjelasannya juga udah lengkap hehehe kasih 85 deh
ReplyDeleteMarsella blognya bagus dan penjelasannya juga lengkap. aku kasih nilai 88. Good Job ^ ^
ReplyDeleteblognya bagus niiih dan lengkap 85 nilainya :)
ReplyDeletebagus deh blog nya, aku kasih 90 yaa :)
ReplyDelete