My Song

Saturday, September 27, 2014

PRESENTASI "Pengetahuan dan intelegensi manusia"

Berikut ini adalah hasil presentasi dari kelompok EMPIRISME beserta jawaban dari pertanyaan-pertanyaaann tentang "pengetahuan dan intelegensi manusia" ;D


Definisi Intelegensi
Diambil dari bahasa Latin: Intelletus (kata kerja)
Terdiri dari kata intus = dalam pikiran/akal dan kata legere = membaca/menangkap
Secara garis besar intellegere = membaca dalam pikiran/akal segala hal dan menangkap artinya yang dalam
Jadi,intelegensi = kegiatan dari suatu organisme dalam situasi penyesuaian diri dalam situas-situasi.

Definisi pengetahuan 
Pengetahuan adalah suatu kegiatan yang mempengaruhi subjek (yang mengetahui dalam dirinya) yang memperkaya eksistensi subjek
Pengetahuan dapat dikatakan pula relasional karena lewatnyalah saya masuk kedalam hubungan dengan sesuatu lain dapat juga dikatakan trans-subjektif dengan pengertian bahwa pengetahuan adalah kegiatan yang menjadikan orang keluar dari keterbatasam-keterbatasannya.

Pengetahuan 
-Dari segi subjek
Supaya makhluk hidup bisa mempunyai pengetahuan dia harus dikarakterisasikan oleh keterbukaan kemampuan menyambut dan interioritas.
keterbukaan itu si subjek bisa menjadi sadar akan eksistensi dan kodrat realitas.
Kemampuan menyambut objek yang dikenal mempengaruhi eksistensi subjek sendiri
interioritas adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya, semakin banyak interioritas semakin banyak ia bisa mengetahui.

-Dari segi objek suatu realitas bisa mempengaruhi lainnya hanya sejauh  distruktur, ditemukan, sejauh mempunyai bentuk yang memberikan pada fisionomi khasnya dan menyebabkan adanya perbedaan.
Apakah yang menyebabkan sesuatu menjadi diketahui, ialah bentuk atau esidosnya atau morphe  (Yunani), species (latin), yang berarti aspek dari suatu benda dan apa yang dibentuk oleh benda itu dan apa yang memberikan kepadanya dalam keadaan khas.

Pengetahuan Manusia
-> sekaligus inderawi dan intelektif
Pengetahuan inderawi dan pengetahuan intelektif bersifat sinergis
Jika panca indera sama sekali tidak berfungsi maka juga intelegensi tidak berfungsi dan tinggal lumpuh.
Ciri khas panca indera adalah mencapai langsung kualitas ini atau itu dari objek konkret yang sedang ditunjukkan kepadanya.

Intelegensi adalah salah satu gagasan yang begitu banyak dibicarakan orang.
sifat khas panca indera adalah mencapai langsung kualitas ini atau itu dari objek konkret yang sedang ditunjukkan kepadanya.
Sifat intelegensi yaiut menangkap kodrat objek dan tetap menyimpannya dalam dirinya sehingga dapat dipertimbangkan objek itu bagi dirinya baik objek yang masih ada maupun tidak ada.

Sifat dan Objek Intelegensi manusia
Intelegensi manusia dewasa terletak pada objektivitasnya.
Menurut Descarter roh justru memungkinkan untuk mencapai hakikat sendiri dari realitas,sedangkan pancaindera hanya memberitahukan kepada kita apa yang berguna atau apa yang merugikan dari hal tersebut.

Menurut Psikologi kontemporer yang tidak mententangkan intelegensi dengan pancaindera, tetapi membandingkan  intelegensi orang dewasa dengan intelegensi anak.
-intelegensi orang dewasa dapat dikenal dengan objeknya
- Intelegensi anak bersifat egosentris.

Bila ia menilai, maka ia menegaskan bahwa objek itu adalah seperti apa yang digambarkan dan dikatakannya.
Bilamana ia bernalar, maka ia menunjukan mengapa onbjeknya adalah sebagaimana adanya.
Segala penegasan, penilaian, kesimpulan, dan penalaran kita didasarkan pada beberap prinsip :
- prinsip identitas
- prinsip alasan yang mencukupi
- prinsip kausalitas efisien

Kegiatan Intelegensi Manusia
Persepsi yaitu semacam pengetahuan spontan tak sadar dan pra-pribadi tentang dunia dimana kita berada 
Kegiatan yang terjadi di dalam dan di sekeliling dinamakan aprehensi.
Agar intelegensi mulai benar berfungsi, maka diperlukan sesuatu menjadi masalah bagi diri sendiri.

insight
Penelitian menghasilkan suatu insight, yaitu suatu penangkapan intuisi mengenai jawaban yang dicari.
Insight adalah intelegensi yang berhasil menembus suatu data, menangkap eidosnya bahwa intelegensi mampu mengandaikan atau mengabstraksikan untuk menerangkan data sehingga jelas ciri ciri pokoknya.

Kodrat Intelegensi Manusia
Menurut :
- aliran sensualisme/empirisme psikologi : masukan informasi inderalah tempat bergantungnya pengetahuan kita dan intelegensi kita. Sifat immaterial/karakter transenden intelegensi terhadap inderawi bukan hanya muncul sebagai kesimpulan analisis filosofis karena roh bukanlah sesuatu yang bersifat material.
- K.S. Lashley dkk : otak tak lebih dari alat aktualisasi dan seleksi kehidupan mental (ingatan dan pikiran).
- Eccless : imajinasi kreatif terjadi tanpa tergantung pada otak.

Intelegensi melewati batas-batas organis selalu diakui oleh filosuf besar.
Intelegensi merupakan suatu keterbukaan dan kemampuan menerima yang murni, bersifat tak berubah dan mengandung norma-norma yang stabil
Intelegensi yang mendasari martabat, yaitu kemampuan mutlak, yang mendasari otonomi dan kebebasannya.

Pertanyaan dan Jawaban
         Kinsky : menurut kalian intelegensi itu itu sebenarnya apa ?
Jawaban : intelegensi adalah proses di mana berpikir secara rasiona, bertindak secara teratur, dan dapat menghadapi lingkungan dengan baik. 

Kelompok legato : Apa guna intelegensi bagi manusia ?
Jawaban :meningkatkan eksistensi si manusia itu sendiri di dunia ini

Kelompok windmills : apa perbandingan intelegensi anak-anak dan orang dewasa ?
Jawaban : intelegensi anak-anak bersifat egosentris sedangkan orang dewasa dapat dikenal dengan objeknya.

        Kelompok fantastic four : apa itu prinsip kausalitas ?
        Jawaban : prinsip sebab-akibat yang ilmu dan pengetahuan yang dengan sendirinya bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain

        Lisye (705140067) : contoh kegiatan intelegensi manusia apa ?
        Jawaban : membuat puisi,musik,dokter,nelayan dll.

        Florencia (705140012) : Apa sajakah yang menjadi dasar dari penegasan,penilaian,kesimpulan dan penalaran ?
        Jawaban : prinsip identitas,prinsip alasan yang mencukupi,dan prinsip kausalitas efisien.

        Amira (705140034) : Berikan contoh pengetahuan dari segi subjek dan objek.
        Jawaban : objek : pisau. Kalau kita melihat  pisau dari objeknya kita udah tau dasar tentang pisau tersebut. Subjek : pengetahuan tentang matematika.








Friday, September 26, 2014

FILSAFAT 26-september-2014 (VIII) Manusia dan Afektivitasnya

Pada hari ini ada 3 sesi pembelajaran namun materi yang dibahas hanya 2 yaitu tentang "manusia dan afektivitasnya" dan "kebebasan" sesi yang lainnya digunakan untuk mempresentasikan dan menampilkan hasil power point kerja kelompok.

pertama-tama saya akan membahas tentang
MANUSIA DAN AFEKTIVITASNYA

Kekayaan dan kompleksitas afektivitas manusia
afektivitas adalah yang membedakan manusia dan tumnbuhan.
Afektivitaslah yg membuat manusia ‘berada’ di dunia, berpartisipasi dg org lain dan yg mendorong org utk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif.

Seluruh kehidupan afektif berputar pada dua kutub yang bertentangan satu sama lain -> mengarah pada obyek karena menyukainya, atau berpaling darinya karena menganggapnya buruk. 
Cinta = buah afektivitas positif ; benci= buah afektivitas negatif. 

ciri khas kebenaran afektivitas yg disebut ‘suasana hati.’ Org bersuasana hati baik: bila semua kemampuan bekerja dg baik.

yang bukan perbuatan afektif
Cinta membuktikan diri dalam perbuatan2. Cinta yang mendahului perbuatan2.
Kerap afektivitas itu disamakan dengan kesanggupan merasa : Padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja, tapi juga menyangkut hal yang spiritual.

yang merupakan perbuatan afektif
Hidup afektif atau afektivitas=seluruh perbuatan afektif yang dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya.

perbuatan afektif beda dengan ‘perbuatan mengenal’ karena perbuatan afektif itu lebih pasif, sedangkan pada ‘perbuatan mengenal’ subyek membuka diri pada obyek.

Agar ada afektivitas, perlu suatu ikatan kesamaan antara subyek dan obyek perbuatan afektifnya

Catatan ttg cinta akan diri, sesama dan Tuhan
Orang sering menganggap cinta diri sendiri adalah egoisme, maka tidak baik. 
Padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh2.
Org egois hanya mengambil untung dari apa saja.

Jika kita mencintai Tuhan dg seluruh jiwa/hati, tidakkah itu sama dengan mengasingkan diri dr diri sendiri? Tidak. Tuhan tdk melawan kita. Ia transenden dan imanen. 
St. Agustinus: Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing2. 
Ia = dasar dlm mana semua manusia saling berkomunikasi. Makin sy mendekati org lain, makin saya mendekati Tuhan.

KEBEBASAN

Jiwa dan kebebasan
Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya

Karena jiwalah, manusia menjadi mahluk bebas. Kebebasan itu mendasar bagi manusia.

“sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan kebebasan” (Erich Fromm, The Fear of Freedom, 1960)
Artinya, kebebasan menjadi bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia

Pandangan determinisme
determinisme: aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. 
Setiap peristiwa termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya.
Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik:
-Determinisme fisik-biologis
-Determinisme psikologis
-Determinisme sosial
-Determinisme teologis

Kelemahan determinisme:
-Menyangkal sifat multidimensional dan paradoksal manusia (paradoks tidak meniadakan kebebasan juga keharusan, bukan?)
-Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya
-Menafikan adanya tanggung jawab 

Kebebasan sebagai bagian eksistensi manusia
-Manusia hidup dalam “kemungkinan dapat”/berhadapan dengan pilihan berbeda bobot
-Adanya tanggung jawab 
-Makna perbuatan moral ada pada kebebasan

arti kebebasan 
Pengertian umum/Kebebasan negatif/tidak ada hambatan (tidak ada paksaan, tidak ada hambatan, tidak ada halangan, tidak ada aturan). Tapi ini bukan kebebasan eksistensial

Pengertian khusus/kebebasan eksistensial
-Penyempurnaan diri 
-Kesanggupan memilih dan memutuskan
-Kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan (kebebasan/hak-hak dasar seperti ditegaskan Franz Magnis-Suseno

Jenis-jenis kebebasan

-Kebebasan horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan kebebasan vertikal (pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai)
-Kebebasan eksistensial (kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain, kebebasan
-Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial
-Melibatkan pertimbangan
-Mengedepankan nilai kebaikan
-Menghidupkan otonomi
-Menyertakan tanggung jawab


Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis dan normatif
4 alasan adanya pembatasan kebebasan sosial:
-Menyertakan pengertian
-Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
-Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
-Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahkhluk sosial

Sejarah perkembangan masalah kebebasan
Filsafat Yunani tidak memberikan jawaban yang memuaskan atas masalah kebebasan karena
Adanya pandangan bahwa semua hal berada di bawah “nasib”, “kehendak mutlak” yang mengatasi manusia dan para dewasa, yang secara sadar atau tidak sadar menentukan tindakan. Jadi, tak ada pertanggungjawaban manusia atas tindakannya
Menurut pemikiran Yunani, manusia adalah bagian alam maka harus mengikuti hukum umum yang mengaturnya
Manusia terpengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis 

Zaman abad pertengahan, masalah kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik

Zaman modern, perspektif teosentrik digantikan oleh perspektif antroposentrik

Era kontemporer (pascamodern), kebebasan dipermasalahkan dari sudut pandang sosial
Kebebasan dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri

sumber: PPT materi filsafat tanggal 26-september-2014

kebebasan menurut saya yaitu:
kebebasan itu tidak ada tekanan, paksaan, ketakutan, tidak terkekang, kebebasan itu situasi yang membawa kita untuk menjadi diri sendiri tanpa terbawa oleh pendapat / omongan orang lain.
Kebebasan juga mempunyai ikatan , namun ikatan terjadi ketika kita dengan sadar rela untuk mengikatkan diri untuk memberi batasan pada sesuatu hal. dapat juga dikatakan bahwa kebebasan adalah sebuah tanggung jawab diri kita sendiri.



Thursday, September 25, 2014

FILSAFAT 25-september-2014 (VII) Filsafat Manusia

Hari ini cukup melelahkan karena pada hari ini saya dan semua teman teman seangkatan mengahadapi ujian tengah semester untuk blok filsafat ini, namun untungnya materi hari ini hanya sedikit dibandingkan materi sebelum-sebelumnya :')
Hari ini kami mempelajari tentang

Filsafat Manusia : Jiwa & Badan

Badan dan Jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia.
Ada dua aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang yaitu monisme dan dualisme.

Monoisme
-> aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang dan menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah.
3 unsur bentuk aliran :
-meterialisme : menempatkan materi sebagai dasar segala hal
-teori identitas : mengakui aktivitas mental manusia
-idealisme : ada hal yang tidak dapat diterangkan semata berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai dan norma.

Dualisme
-> badan dan jiwa adalah dua elemen yang berbeda dan terpisah.
Perbedaan itu ada di dalam objek dan pengertian.
Ada empat cabang yaitu :
-interaksionisme : fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa
-okkosionalisme : memasukkan dimensi ilahi dalam hubungan badan dan jiwa
-pararelisme : sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sistem kejadian jiwa di dalam jiwa manusia.
-epifenomenalisme : melihat hubungan badan dan jiwa dari fungsi saraf.

Badan Manusia
Badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia.
- Pandanga tradisional badan = kumpulan berbagai entitas material yang membentuk makhluk. Mekanisme gerak badan bersifat mekanistik.
- Hakikat badan terletak pada aktivitas yang terjadi dalam badan

Jiwa Manusia
Pandangan tradisional jiwa = makhluk halus, tidak bisa ditangkap indera.
jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia.
James Pratt, 4 hal kemampuan dasar jiwa :
-menghasilkan kualitas penginderaan
-mampu menghasilkan makna yang berasal dari penginderaan khusus
-mampu memberi tanggapan pada hasil penginderaan
-memberi tanggapan pada proses dalam pikiran dan kebaikan

jiwa manusia dipahami sebagaio kompleksitas kegiatan mental manusia.
Agustinus : manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa.

Kesimpulan
Realitas manusiawi-realitas prinsipal terbentuk dari 2 elemen materi alam dan spiritual.

sumber: catatan PPT materi pembelajaran

Dialog Jiwa dan Raga

Pada suatu hari jiwa dan raga bertemu lalu mereka berbincang-bincang....

Jiwa : Hai Raga, apaka kabar mu ?
Raga : Aku merasa kurang baik
Jiwa : Kenapa begitu ?
Raga : karena tubuhku dipaksa untuk melakukan aktivitas yang berlebihan sampai-sampai aku kurang istirahat. Bagaimana denganmu Jiwa ?
Jiwa : aku juga merasakan hal yang sama dengan mu.
Raga : Kenapa demikian ?
Jiwa : karena akupun butuh istirahat, walau aku ini  tidak berbentuk, namun aku juga dapat merasakan lelah sama seperti dirimu raga. Entah kenapa sekarang aku ingin berpisah denganmu
Raga : aku hanya ingin memberi tahu satu hal kepadamu kalau kita itu bagaikan perangko dan lem tidak dapat dpisahkan,keculali kita dipisahkan oeh Yang Maha Kuasa karena kita diciptakan untuk selalu bersama. Apa yang kamu rasakan aku juga merasakannya.


PERKENALAN KELOMPOK

Hallo semua pembaca....

perkenalkan nama saya Marsella dari kelompok 7 (A-B) yang beranggotakan Meilissa, Cherry, Cynthia, Alam dan Handi. 

Kami menamai kelompok kami EMPIRISME. Alasan kami memilih nama ini adalah, sebagaimana yang kita ketahui bahwa empirisme adalah metode dalam filsafat untuk memperoleh pengetahuan atau ilmu melalui pengalaman. 

Jadi tujuan kita adalah membagi ilmu-ilmu filsafat dari pengalaman yang kita dapatkan selama pembelajaran di kelas kepada kalian semua pembaca blog ini.

Semoga ilmu-ilmu filsafat yang dibagikan melalui blog ini berguna bagi pembaca sekalian.
Terimakasih sudah membaca blog ini :)

Tuesday, September 23, 2014

FILSAFAT 23-SEPTEMBER-2014 (VI) Etika , Moral dan Filsafat Manusia

Pertemuan ke 6 ini saya mempelajari tentang etika dan moral dan juga mengenai filsafat manusia. Pada pertemuan kali ini bahan cukup banyak sehingga membuat pusing kepala ketika mempelajariya :')
Pertama-tama saya akan membahas lagi tentang 

ETIKA DAN MORAL
Etika sebagai cabang filsafat juga disebut filsafat moral (moral philosophy). 
Secara etimologis, etika berasal dari kata Yunani=Ethos: watak.
Sedangkan moral berasal dari kata Latin: Mos (tunggal), moris (jamak) artinya kebiasaan. 
Jadi etika atau moral dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kesusilaan

Bertens ; Etika berasal  dari bahasa Yunani kuno  ethos dlm bentuk tunggal, artinya adat  kebiasaan, adat istiadat, akhlak yang  baik

ETIKA DIBEDAKAN MENJADI 2:
-etika perangai
Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula. 
-Etika moral
Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila dilanggar timbul kejahatan, yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. 

Arti etika:
-Etika sebagai ilmu
“Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.”
-Etika sebagai kode etik
“Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.”
-Etika sebagai sistem nilai
“Nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.”

Objek material dan objek formal etika
-Objek material = suatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran, suatu hal yang diselidiki, atau suatu hal yang dipelajari. Objek material bisa bersifat konkret atau abstrak.jao O.M tingkah laku atau perbuatan manusia

-Objek formal = cara memandang atau meninjau yang dilakukan seorang peneliti/ ilmuwan terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. dan O.F menilai kebaikan dan keburukan, bermoral tidak bermoral dari tingkah laku tersebut. 

Etika merupakan cabang filsafat yang mengenakan refleksi dan metode tugas manusia dalam upaya menggali nilai-nilai moral, atau menerjemahkan pelbagai nilai itu ke dalam norma-norma, lalu menerapkannya pada situasi kehidupan konkret

Berdasarkan kajian ilmu:
1. Etika Normatif: mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada, untuk dapat norma dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis.
2.Etika Fenomenologis: mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral seperti suara hati kesadaran moral, kebebasan, tanggung jawab, norma-norma, dsb. 

Tujuan belajar etika yaitu:
Untuk menyamakan persepsi tentang penilaian perbuatan baik dan perbuatan buruk bagi setiap manusia dalam ruang dan waktu tertentu
Sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis.

Sistematika etika
De Vos (1987)
ETIKA:
-Etika Deskriptif
1. Sejarah Kesusilaan
2. Fenomenologi Kesusilaan
-Etika Normatif

K. Bertens (1993):
ETIKA:
-Etika Deskriptif
-Etika Normatif
1. Etika Umum
2. Etika Khusus
-Metaetika

Etika Deskriptif
Dalam etika deskriptif, etika membahas apa yang dipandangnya.
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas. 
Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu dan kebudayaan atau subkultur tertentu, atau dalam suatu periode sejarah.

Fenomenologi Kesusilaan

Fenomenologi = fenomenon + logos
Fenomenon =  sesuatu yang tampak, yang terlihat      
                        karena bercahaya (sering disebut 
                        gejala)
Logos = uraian, percakapan
Fenomenologi: Uraian atau percakapan tentang  
                         fenomenon atau sesuatu yang 
                         sedang menampakkan diri, atau 
                         sesuatu yang sedang menggejala.

Etika normatif
Etika normatif tidak lagi berbicara tentang gejala-gejala, tetapi tentang apa yang seharusnya dilakukan. Dalam etika normatif, norma-norma dinilai dan sikap manusia ditentukan.
Etika normatif berbicara mengenai pelbagai norma yang menuntun tingkah laku manusia. Etika normatif memberikan penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma.

Metaeika
Meta (Yunani) = “melebihi”, “melampaui”,  
                       “setelah”, “di luar”, “tentang”.
             (metabahasa = bahasa yang dipakai dalam berbicara tentang bahasa).

Istilah metabahasa diciptakan untuk menunjukkan bahwa yang dibahas bukanlah moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan di bidang moralitas.

Etika umum
-> mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang beraku bagi segenap tindakan manusia

Etika khusus
-> mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang beraku bagi segenap tindakan manusia

ETIKA UMUM, 
berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.

ETIKA KHUSUS, 
-> merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus

Provesi
Pekerjaan yg mengandalkan ketrampilan dan keahlian khusus
Etika Profesi : Etika sosial yg menyangkut hubungan antar manusia dalam satu lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi tersebut.

Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
-Adanya pengetahuan khusus, 
Biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
-Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. 
Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
-Mengabdi pada kepentingan masyarakat, 
artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
-Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. 
Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untukmenjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
-Menjadi anggota dari suatu profesi.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :
1. Tanggung jawab
Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.
2. Keadilan. 
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
3. Otonomi. 
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.

KODE ETIK
Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.

Aliran Pemikiran Etika 
-Hedonisme (Yunani = hedone: kenikmatan atau yang menyenangkan). Kebaikan manusia menurut kaum hedonis terletak dalam kenikmatan dan kesenangan yang menjadi tujuan hidup manusia. 

-Egoisme: kesenangan dan kebaikan diri sendiri menjadi target usaha seseorang dan bukan kebaikan orang lain.

-Utilitarianisme:  (Latin: uti, usus sum= menggunakan atau utilis= yang berguna). Ini merupakan bentuk hedonisme yang digeneralisir.

-Deontologisme (Yunani: deon+logos= ilmu tentang kewajiban moral). Adalah etika kewajiban yang didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsip-prinsip moral

-Etika situasi: kebenaran suatu tindakan ditemukan dalam situasi konkret individual atau bagaimana situasi itu mempengaruhi kesadaran individual.

Perbedaan Etika dan Moral
Ada sedikit perbedaan dalam penggunaannya sehari-hari: moral/moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai; etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.

Perbedaan etika dan etiket
Etiket menyangkut “cara” suatu perbuatan harus dilakukan. Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan; etika memberi norma tentang “perbuatan itu sendiri”.
Etiket bersifat relatif; etika jauh lebih bersifat absolut

Perbedaan Etika dan Hukum
-Hukum lebih dikodifikasi daripada etika; etika tidak dikodifikasi.
-Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja; etika menyangkut juga sikap batin seseorang.
-Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi yang berkaitan dengan etika (sanksi hukum bisa dipaksakan, etika tidak bisa dipaksakan).
-Hukum didasarkan pada kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negara; etika melebihi para individu dan masyarakat.
-Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, etika memberikan penilaian baik buruknya.
-Etika ditujukan kepada manusia sebagai individu; hukum ditujukan kepada manusia sebagai makhluk sosial.

Perbedaan Etika dan Agama
Etika sebagai cabang filsafat bertitik tolak pada akal pikiran, bukan agama. Etika mendasarkan diri hanya pada argumentasi rasional. Agama bertitik tolak dari wahyu Tuhan melalui Kitab Suci

Pada hari ini juga kami diberikan tugas studi kasus, kami diberi 3 macam video dan kami diajak unbtuk mengklasifikasikan kedalam norma norma yang adaa.

FILSAFAT MANUSIA
Filsafat : philein (mencintai); sophia (kebijaksanaan)

=Filsafat sebagai hasil perenungan
=Filsafat sebagai kritik
=Filsafat sebagai ilmu yang berusaha mencari kebenaran secara metodik, sistematis, rasional, runtut, radikal dan bertanggungjawab

FIlsafat manusia yaitu
=Bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia
=Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia (origin of human life), hakikat hidup manusia (the nature of human life), dan realitas eksistensi manusia

Istilah terkait dengan filsafat manusia
Dulu: 
    Psikologi filosofis
    Psikologi rasional 
Sekarang:
    Filsafat manusia
    Antropologi filofis 

Filsafat relevan karena:
-Dengan bertanya manusia mewujudkan hakikat kemanusiaannya
-Dengan mendalami manusia, manusia mengenal dirinya lebih baik
-Sebagai konsekuensi no.2 di atas, filsafat manusia mengantar manusia semakin bertanggung jawab terhadap dirinya dan sesama. 

Metode filsafat manusia
Yaitu: refleksi, analisa transendental dan sintesa
dan ekstensif, intensif dan kritis

Objek filsafat manusia

Objek material: manusia
Objek formal: esensi manusia, strukturnya yang fundamental
Struktur fundamental bukan fisik melainkan struktur metafisik yakni intisari, struktur dasar, bentuk terpenting manusia, dinamisme primordial manusia yang diketahui melalui daya pikir, bukan penginderaan.

Tak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya-Max Scheler dan Heidegger

 “filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan kita tentang manusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu”- A. Heschel tentang filsafat manusia dalam “Who is man?” Stanford University Press, 1965

datangnya pertanyaan mengenai manusia karena

Kekaguman
Ketakjuban
Frustrasi
Delusi
Pengalaman negatif

sekian dari review tentang materi hari ini, jika ada materi baru atau tambahan akan segera saya perbaharui. Terimakasih

sumber: ppt materi filsafat 23-sept-2014

























Monday, September 22, 2014

KELOMPOK

Dalam postingan ini sayaa akan memperlihatkan hasil kerja dari kelompok kami, sebelum saya memperlihatkan hasil tersebut pertama2 saya akan memperkenalkan anggota dari kelompok kami

nama disebtukan mulai dari kiri ke kanan:
cherry torhuta, cynthia sutanto, Sadhrina, meylissa hongwidjojo, marsella (saya), hendi, dan alam.
nim mereka saya perlihatkan di dalam post awal saya yang berjudul "biodata"


pertama-tama dimulai dari tugas mindmap pada awal pertemuan di KBK filsafat ini. Mindmap ini berisi tentang sejarah filsafat dari jaman ke jaman. Kami menggunakan konsep pohon karena pohon merupakan lambang kehidupan, kebijaksanaan, dll

tugas selanjutnya yaiitu tentang materi pada pertemuan ke 5. Kami diminta untuk membawa koran lalu diajak mencari klasifikasi, definisi, induksi-deduksi, keputusan dan silogisme.setelah mencari semua bahan tersebut lalu kami mengguntingnya dan menandakan tulisan tersebut lalu menempelkannya ke atas kertas .

sekian dulu dari tugas2 yang saya tampilkan, posting ini akan diperbaharui jika sudah terdapat tugas baru lainnya.

FILSAFAT 22-september-2014 (V) Silogisme dan Fallacia

pada tanggal 22 ini kami mempelajari tentang silogisme dan fallacia (kesesatan pemikiran) banyak sekali macam2 tipe silogisme namun kami tidask membahas keseluruhannya. pertama2 saya akan meriview lagi tentang silogisme

SILOGISME
-suatu simpulan dimana dari dua putusan /2 premis disimpulkan menjadi suatu putusan yg baru.
2 silogisme yaitu:
-silogisme kategoris
-silogisme hipotetis

silogisme kategoris
=silogisme yg premis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
Contoh: M – P
      S – M .
  maka    S – P

--> Silogisme kategoris tunggal: mempunyai 2 premis, terdiri atas 3 term S, P, M.
Bentuk-bentuk silogisme kategoris tunggal:
(1) M adalah S dalam premis mayor dan P dalam permis minor.
Aturan: premis minor hrs sebagai penegasan, sedang premis mayor bersifat umum.
Mis.  M – P
S – M
 S – P (simpulan)
     ct:     1. semua manusia butuh makan
                  tukiyem adalah manusia
                  jadi, tukiyem butuh makan
              2. semua mamalia menyusui
                  anjing adalah mamalia
                  maka, anjing menyusui
      (2) M jd P dlm premis mayor dan minor.
Aturan: salah satu premis harus negatif. Premis mayor bersifat umum.
    ct:      1. burger adalah junkfood
                  nasi bukan junkfood
                  maka, nasi bukan burger
              2. kalung dipakai dileher
                  gelang bukan dipakai di leher
                  maka, gelang bukan kalung
       (3) M menjadi S dlm premis mayor dan minor.
Aturan: premis minor hrs berupa penegasan  dan simpulannya bersifat partikular.
    ct:      1. semua manusia butuh makan
                  ada manusia yang kelaparan
                  maka, sebagian yang kelaparan butuh makan
       (4) M adalah P dlm premis mayor dan S dlm premis minor.
Aturan: premis minor hrs berupa penegasan, sedangkan  Simpulan bersifat partikular
    ct:      1. anjing adalah hewan
                  semua hewan butuh makan
                  jadi sebagian yang butuh makan adalah anjing
              2. kucing adalah mamalia
                  semua mamalia melahirkan
                  jadi sebagian yang melahirkan adalah kucing

--> Silogisme kategoris majemuk: bentuk silogisme yg premis2nya sangat lengkap, lebih dari tiga premis.
      (1) Epicherema: silogisme yg salah satu/kedua premisnya disertai alasan
                  1. semua tas bagus mahal karena proses pembuatannya
                      LV adalah tas bagus karena mempunyai banyak model
                      maka, LV adalah tas mahal

       (2) Enthymema: silogisme yg dlm penalarannya tidak mengemukakan semua premis secara eksplisit. Salah satu premis/simpulannya dilampaui, disebut juga silogisme yg disingkat
                  1. semua perenang adalah orang yang pandai berenang
                      tukiyem adalah  orang yang pandai berenang
                      maka, tukiyem adalah perenang
                  2. semua manuia adalah makhluk sosial
                      tukiyem adalah manusia
                      maka, tukiyem adalah makhluk sosial
      (3) Polisilogisme: deretan silogisme dimana simpulan silogisme yg satu menjadi premis untuk silogisme yg lainnya
                  1. seorang yang rajin selalu mengerakan tugas tepat waktu
                      seorang mahasiswa selalu mengerjakan tugas tepat waktu
                      jadi, seorang mahasiswa rajin
                  2. seorang yang terkenal selalu berpenampilan menarik
                       seorang penyanyi selalu berpenampilan menarik
                      jadi, penyanyi terkenal
        (4) Sorites: silogisme yang premisnya lebih dari dua. Putusan2 itu dihubungkan satu sama lain sedemikian, sehingga predikat dari putusan yg satu jadi subjek putusan berikutnya.
                   1. orang ambisius adalah orang yang ingin jadi yang terbaik
                       orang perfeksionis adalah orang yang ambisius
                       jadi orang pereksionis ingin jadi yang terbaik
                    2. orang yang sibuk jarang berolahraga
                       orang yang jarang berolahraga daya tahan tubuhnya lemah
                        orang yang daya tahan tubuh lemah mudah sakit
                       jadi, orang sibuk mudah sakit
Dan masih banyak lagi contoh lainnya...

KESESATAN PEMIKIRAN (FALLACIA)
-> kesalahan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yang tdk sehat

Klasifikasi: kesesatan formal dan kesesatan informal.
-Kesesatan formal: pelanggaran terhadap kaidah logika,
-Kesesatan informal: menyangkut kesesatan dalam bahasa
             Penempatan kata depan yg keliru: Antara hewan dan manusia memiliki perbedaan.
            Mengacau posisi subjek atau predikat: Karena tidak mengerjakan PR, guru menghukum anak itu.
            Ungkapan yg keliru: Pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu yang lalu
            Amfiboli: sesat krn struktur kalimat bercabang
            Kesesatan aksen/prosodi: sesat karena penekanan yg salah dlm pembicaraan.
            Kesesatan bentuk pembicaraan:sesat krn org menyimpulkan kesamaan konstruksi juga berlaku bagi yang lain
            Kesesatan aksiden: yg aksidental dikacaukan dg hal yang hakiki
            Kesesatan krn alasan yg salah: Konklusi ditarik dr premis yg tak relevan.

Kesesatan presumsi
           Generalisasi tergesa-gesa: Orang Padang pandai memasak.
           Non sequitur (belum tentu): Memang saya tidak lulus karena beberapa hari yang lalu saya berdebat dg dosen tsb.
           Analogi palsu:Membuat isteri bahagia seperti membuat hewan piaraan bahagia dg membelai kepalanya dan memberi banyak makan.
           Penalaran melingkar (petitio principii): Manusia merdeka krn ia bertanggungjawab dan ia bertanggungjawab krn ia merdeka.
           Deduksi cacat: Barangsiapa sering memberi sumbangan, maka dia pasti org baik. Andi pasti orang baik.
           Pikiran simplistis: Karena ia tidak beragama, maka ia pasti tidak bermoral.

Menghindari persoalan
         Argumentum ad hominem: Jangan percaya omongannya krn ia bekas narapidana.
         Argumentum ad populum: Anda lihat banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Nasdem adalah partai  masa depan kita.
         Argumentum ad misericordiam: Seorg terdakwa meminta keringanan hukuman krn mengaku punya banyak tanggungan.
        Argumentum ad baculum: Karena beda pendapat, suka meneror org lain.
        Argumentum ad auctoritatem: Mengutip pendapat Freud mengenai psikoanalisa.
        Argumentum ad ignorantiam: Bila tidak bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan tidak ada.
        Argumen utk keuntungan seseorang: Seorang pengusaha berjanji mau membiayai kuliah, bila mahasiswi mau dijadikan isteri.
       Non causa pro causa: Org sakit perut setelah menghapus sms berantai, maka dia menganggap itu sbg penyebabnya.

Kesesatan retoris
       Eufemisme/disfemisme: Pembangkang yg dianggap benar disebut reformator. Bila tdk disenangai maka disebut anggota pemberontak.
        Penjelasan retorik: Dia tidak lulus krn tidak teliti mengerjakan  soal.
        Stereotipe: Orang Jawa penyabar. Orang Batak suka menyanyi.
        Innuendo: Sy tdk mengatakan makanan tdk enak, tapi mau mengatakan lukisan itu bagus.
        Loading question: Apakah Anda masih tetap merokok?
        Weaseler: Tiga dari empat dokter menyarankan bahwa minum itu memperlancar pencernaan.
        Downplay: Jangan anggap serius omongannya krn dia hanya buruh bangunan.
        Lelucon/sindiran:
        Hiperbola: membesarbesarkan.
        Pengandaian bukti:studi menunjukkan.

        Dilema semu: Tamu yg menolak kopi, langsung disuguhi sirup.



sumber: ppt filsafat Oleh: Dr. Raja Oloan Tumanggor






CRITICAL THINKING

pada kali ini saya akan mereview yang telah diajarkan mngenai berpikir kritis

chaffee 1990->Merasionalisasi kehidupan manusia dan secara hati2 mengamati/ memeriksa proses berpikir sebagai dasar untuk mengklarifikasi dan memperbaiki pemahaman kita tentang sesuatu.

strader 1992 -> Pemeriksaan/ pengamatan atas sesuatu asumsi tentang bukti terbaru dan mengintepretasikan dan mengevaluasi argumen dalam rangka menegakkan kesimpulan atas suatu perspektif baru

Karakteristik berpikir kritis yaitu:
1.Rasional, Reasonable, Reflektif
2. Melibatkan Skepticism yang sehat dan konstruktif
3.Otonomi
4. Kreatif 
5. Adil

1. rasional, reasonable, reflektif
   ->Pemikir kritis butuh waktu untuk koleksi data, timbang fakta, dan pikirkan permasalahan.
2. melibatkan scepticism
   ->Menaati peraturan setelah berpikir panjang  dg mencari pemahaman, merasionalisasikannya, mengikuti yang masuk akal, dan bekerja untuk memperbaiki yang tidak masuk akal
3. otonomi
   ->Tidak mudah dimanipulasi dan berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan dan diarahkan oleh anggota grupnya
4. kreatif
   ->Menciptakan ide2 orisinal dengan cara menghubungkan pemikiran2 dan konsep
5. Adil
   ->Tidak bias atau berpihak

5 MODEL BERPIKIR KRITIS
T : Total Recall
H : Habits
I : Inquiry
N : New ideas and Creativity
K : Knowing how you think

total recall: mengingat fakta/ suatu kejadian serta mengingat dimana dan bagaimana menemukannya ketika dibutuhkan
Setiap orang punya cluster pengetahuan yang berbeda2 dlm pikirannya dan total Recall tergantung pada memori/ ingatannya


Habits: = pendekatan berpikir yang diulang2 dengan sering atau sesuatu yang “dilakukan tanpa berpikir”
Walaupun bukan dilakukan tanpa dipikir, tetapi hal tersebut telah mendarah daging sehingga terlihat seperti tidak disadari.

inquiry: memeriksa isu2 secara mendalam dengan menanyakan hal2 yang terlihat nyata; termasuk menggali dan menanyakan segala sesuatu – khususnya asumsi terhadap situasi tertentu

new ideas and creativity: Model ini membuat berpikir melebihi buku sumber
Mencoba menjadi yang berbeda diantara sekumpulan org yang ada.

knowing how you think: Berpikir tentang bagaimana berpikir
METACOGNITION : berada diantara proses mengetahui ~ tahu bagaimana anda berpikir


sumber: ppt materi filsafat












FILSAFAT 19-SEPTEMBER-2014 (IV) subjektivisme , objektivisme, konstruksi, Konfirmasi, & Inferensi

Pada pertemuan ke-4 ini saya belajar mengenai subjektivisme dan objektivsme , mengenai konstruksi, konfirmasi ,inferensi dan juga mengenai logika. pertma saya akan mereview kembali tentang:

subjektivisme dan objektivisme
Subjektivsme 
-> pengetahuan yang dipahami sebagai seperangkat keyakinan khusus yang dianut  oleh individu.
Pendukung pandangan ini adalah:
-Aristoteles, Plato, Rene Descartes
-Kaum Solipsisme (solo ipse)
-Kaum Realisme Epistemologis
-Kaum Idealisme Epistemologis

Ciri-ciri pendekatan Subyektivisme yaitu:
-Menggagas pengetahuan sbg suatu keadaan mental yang khusus 
-Pengalaman subyektif sbg titik tolak pengetahuan dari data inderawi  diri sendiri.
-Prinsip subyektif tentang alasan cukup, karena pengalamanan bersifat personal, benar secara pasti dan meyakinkan karena berlaku sebagai pengetahuan langsung dari diri subyek.

Cogito ergo sum : saya berpikir maka saya adalah pengada yang berpikir - descartes
subjektivisme:
-Realisme Epistemologis: berpendapat bahwa kesadaran menghubungkan saya dengan “apa yg lain” dari diri saya.
-Idealisme Epistemologis: berpendapat bahwa setiap tindakan mengetahui berakhir di dlm suatu ide, yg merupakan suatu peristiwa subyektif murni.
"Pengetahuan ttg diri sendiri merupakan pengetahuan langsung"
Pengetahuan ttg “yang bukan aku merupakan pengetahuan tidak langsung dan diragukan kebenarannya.

Descartes menolak skeptisme yang membawanya justru ke arah subyektivisme. ia adalah seorang rasionalis.
Sikap dasar skeptisisme adalah kita tidak pernah tahu tentang apa pun.
skeptisisme meragu-ragukan kemungkinan bahwa manusia bisa mengetahui sesuatu karena tidak ada bukti yang cukup bahwa manusia  benar2 tahu tentang sesuatu.  
Descartes menambahkan:
Indera dapat memberikan pengetahuan tentang dunia fisik yang dapat dipercayai
kebenaran bukan karena indera sendiri dapat diandalkan, tetapi hanya berdasarkan keyakinan Tuhan yang menciptakan indera pada manusia yang tdk mungkin menipu.
Descartes ke dalam posisi ekstrim yang disebut Solipsisme. (bahasa Latin gabungan antara Solus dan ipse yang berartiia sendiri pada dirinya
Kesadaran akan diri sendiri merupakan hasil dari suatu proses bertahap melalui pengalaman pergulatan dengan dunia luar

Objektivisme
Suatu pandangan yang menekankan bahwa butir-butir pengetahuan manusia – dari soal yang sederhana sampai teori yang kompleks – mempunyai sifat dan ciri yang melampaui keyakinan dan kesadaran individu.
Pengetahuan diperlakukan sebagai sesuatu yang berada diluar ketimbang di dalam pikiran manusia.
Pendukung pandangan ini adalah: Popper, Latatos dan Marx
Obyektivisme merupakan pandangan bahwa obyek yang kita persepsikan melalui perantara indera kita itu ada dan bebas dari kesadaran manusia
pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu yang difahami adalah tidak tergantung pada orang yang memahami
3 pandangan dasar Objektivisme:
-Kebenaran itu independen terlepas dari pandang subjektif
-Kebenaran itu datang dari bukti faktual
-Kebenaran hanya bisa didasari dari pengalaman inderawi

Pengetahuan dalam pengertian Objektivis yaitu:
-sepenuhnya independen dari klaim seseorang untuk mengetahuinya ;
-Pengetahuan itu terlepas dari keyakinan seseorang atau kecenderungan untuk menyetujuinya atau memakainya untuk bertindak.
-Pengetahuan dalam pengertian obyektivis adalah pengetahuan tanpa orang: ia adalah pengetahuan tanpa diketahui subjek.” (Karl R. Popper)

Obyek itu bersifatumumdalam arti bahwa obyek yang sama dapat dipersepsikan oleh pengamat yang jumlahnya tidak terbatas.
         ct: ketika ada meja maka semua orang dapat mengatakan objek tersebut adalah meja
Obyek-obyek itu bersifat permanen, baik untuk dipersepsikan atau pun tidak
Perlu mengingat pembedaan antara obyek khusus dan obyek umum
-Obyek khusus merupakan data yang ditangkap hanya oleh satu indera. Misalnya, warna, suara, bau.
-Obyek umum merupakan data yang dapat ditangkap oleh lebih dari satu indera. Misalnya keluasan dan gerakan yang dapat dilhat dan diraba atau oleh indera lainnya.

KONSTRUKSI, KONFIRMASI, & INFERENSI
konstruksi
Defenisi: teori=model/kerangka pikiran yg menjelaskan fenomen alami/sosial tertentu
Teori dirumuskan, dikembangkan, dievaluasi menurut metode alamiah.


konstruksi dibangun dengan:
-abstraksi generalisasi.
-deduksi probabilistik dan deduksi apriori (spekulatif).

3 model konstruksi teori:
-Model korespondensi: kebenaran sesuatu dibuktikan dengan menemukan relevansinya dengan yang lain. 
-Model koherensi: sesuatu dipandang benar bila sesuai dengan moral tertentu. Mementingkan kesesuaian antara kebenaran obyektif –rasional universal dan kebenaran moral/ nilai. Model ini digunakan dalam pendekatan fenomenologis.
-Model paradigmatis: Konsep kebenaran ditata menurut pola  hubungan yang beragam, menyederhanakan yang kompleks.

Aliran dalam konstruksi teori:
-Reduksionisme: teori itu suatu pernyataan yg abstrak, tidak dapat diamati secara empiris, dan tidak dapat diuji langsung.
-Instrumentalisme:  teori adalah instrumen bagi pernyataan observasi agar terarah dan terkonstruksi.
-Realisme: teori dianggap benar bila nyata, scr substantif ada, dan bukan fiktif.

konfirmasi
=Confirmation (Inggris)= penegasan, memperkuat.

Ada 2 aspek konfirmasi: kuantitatif dan kualitatif
-kuantitatif: membuat penelitian dengan mengumpulkan sebanyak mungkin sampel

-kualitatif: dalam penelitian yang menjalankan model wawancara mendalam (depth interview).


Konfirmasi berupaya mencari hubungan yg normatif antara hipotesis (kesimpulan sementara) yg
sudah diambil dengan fakta-fakta . 

3 jenis konfirmasi:
-decision theory: kepastian berdasarkan keputusan apakah hubungan antara hipotesis dengan fakta punya manfaat aktual
-estimation theory: menetapkan kepastian dengan memberi peluang benar-salah melalui konsep probabilitas.
-reliability theory: menetapkan kepastian dengan mencermati stabilitas fakta/evidensi yg berubah2 terhadap hipotesis.

inferensi (penyimpulan)
suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi (keputusan).

Penyimpulan: bisa berupa “mengakui” atau “memungkiri” suatu kesatuan antara dua pernyataan.

Di dalam logika, proses penarikan konklusi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu 
1. inferensi deduktif 
          -inferensi langsung
          -inferensi tidak langsung (silogistik)
2. inferensi induktif 

Inferensi Langsung ialah penarikan kesimpulan hanya dari sebuah premis. 
Premis yaitu data, bukti, atau dasar pemikiran yang menjamin terbentuknya kesimpulan. 
Dengan demikian, kesimpulan adalah pernyataan yang dihasilkan sesuai dengan premis-premis yang tersedia dan berhubungan secara logis dengan pernyataan tersebut.

Inferensi Tidak Langsung adalah penarikan kesimpulan dengan menggunakan dua premis yang digunakan untuk membuat konklusi.
Proposisi-proposisi yang menjadi premis-premis dalam suatu silogisme disebut antesendens, sedangkan proposisi yang menjadi konklusi disebut konsekuens.

Predikat konklusi disebut term mayor, sedangkan subyek konklusi disebut term minor. 

HUKUM INFERENSI yaitu:
-Kalau premis-premis benar, maka kesimpulan benar
-Kalau premis-premis salah, maka kesimpulan dapat salah, dapat kebetulan benar
-Bila kesimpulan salah, maka premis-premis juga salah
-Bila kesimpulan benar, maka premis-premisnya dapat benar, tetapi dapat juga salah


LOGIKA
Logika berasal dari bahasa Yunani , yaitu logikos yang berarti: sesuatu yg diungkapkan/diutarakan lewat bahasa.
Pertama sekali digunakan istilah itu oleh Zeno dari Citium (334 – 262 SM).
Logika = cabang filsafat yg mempelajari, menyusun, dan membahas asas2/aturan formal serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan untuk mencapai kebenaran yang dpt dipertanggungjawabkan secara rasional.

Secara singkat-> ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat).

logika disebut sebagai filsafat yangt praktis karena logika bukanlah teori belaka. Logika juga merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek.

objek-objek logika yaitu:
-Objek material logika adalah manusia itu sendiri.
-Objek formal logika ialah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak melalui ungkapan pikiran melalui bahasa.

Macam-macam logika yaitu:
-Logika kodrati: suatu suasana saat akal budi bekerja menurut hukum logika scr spontan. 
-Logika ilmiah: berusaha mempertajam akal budi manusia agar dapat bekerja lebih teliti atau tepat, sehingga kesesatan dapat dihindari. 

Logika materiallogika yang membahas tentang kebenaran isi dan disebut logika mayor.
Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran isi apabila pernyataan-pernyataan yang
membentuk argumen tersebut sesuai dengan kenyataan.

Argumen ilmiah mementingkan struktur penalaran yang tepat sekaligus isi atau maknanya sesuai dengan kenyataan. 
Dengan kata lain, kebenaran suatu argumen dari segi bentuk dan isi adalah prasyarat mutlak.

Logika formalLogika yang berbicara tentang kebenaran bentuk dan disebut juga logika minor.
Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran bentuk, bila konklusinya kita tarik secara logis
dari premis atau titik pangkalnya dengan mengabaikan isi yang terkandung dalam argumentasi
tersebut.

Yang harus diperhatikan di situ ialah penyusunan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi premis atas
dasar penyimpulan


sumber: ppt materi filsafat