FILSAFAT PSIKOLOGI
Filsafat sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan termasuk psikologi memiliki hubungan dengan setiap disiplin ilmu. Hingga abad 19 psikologi dikembangkan oleh para ahli filsafat yang melandasi pengamatannya pada refleksi abstrak dan spekulatif. Selanjutnya psikologi dirasakan perlu melakukan metode lain, yaitu metode empiris.
Tokoh Awal Psikologi
Wilhelm Wundt (1832-1920), seorang ketua bagian filsafat di Universitas Liepzig Jerman, adalah pendiri psikologi yang mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia. Ia bersama pengikutnya mengembangkan aliran strukturalisme dalam psikologi.
William James (1842-1910) dengan aliran fungsionalismenya, berpendapat bahwa psikologi harus meneliti secara mendalam bagaimana proses mental manusia itu berfungsi.
Dan James Watseon dengan aliran behaviorismenya berpendapat bahwa psikologi harus mempelajari kejadian-kejadian dan perilaku disekelilingnya (rangsangan/stimulus)
Landasan Filosofi berbagai aliran Psikologi
Ontologi pada positivisme sejalan dengan dasar pemikiran yang digunakan oleh pendekatan behaviorisme. Pada pendekatan ini seorang ahli psikologi mengamati individu dari perilakunya.
Dalam psikologi Gestalt, beberapa tokoh terkemukanya antara lain Wolfgang Kohler, Kurt Koffka, dan Max Wertheimer. Psikologi Gestalt merupakan aliran yang cukup kuat dan padu. Falsafah yang dikemukakannya sangat mempengaruhi bentuk psikologi di Jerman, dan kelak sampai ke Amerika Serikat.
Teori filosofik psikologingestalt dapat didekati dengan fenomenologi
Heidegger adalah seorang fenomenolog. Fenomenologi adalah deskripsi tentang data.
Filsafat dan Konseling
- Esensialisme -> 3 aspek: rasionalisme, ideslisme, dan realisme. Asumsinya adalah bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk hidup didunia yang memiliki akal untuk mengetahui dunianya dimana ia hidup.
- Progresivisme : Muncul sebagai akibat dari melunturnya kepercayaan terhadap konsep-konsep yang absolut. Para ahli memperhatikan hal-hal yang langsung dan khusus yang dapat dilihat sebagai realitas dan obyek yang dapat dilihat, yang realistis dan membutuhkan pemecahan persoalan secara langsung
-Eksistensiaalisme : Konsep dasar menurut Blocher adalah kerinduan manusia untuk mencari sesuatu yang penting, sesuatu yang bermakna dalam dirinya. Eksistensi merupakan sesuatu yang paling bermakna didalam diri seseorang. Konseling dari sudut filsafat eksistensialistik ialah keterlibatan konselor dalam usaha merekonstruksi struktur pribadi yang bermakna pada klien.
Filsafat Ilmu dan Psikologi
Filsafat ilmu, sebagai salah satu cabang filsafat, memberikan sumbangan besar bagi perkembangan ilmu psikologi. Peran filsafat adalah supaya ilmuwan dapat semakin kritis terhadap pola kegiatan ilmiahnya sendiri, dan mengembangkannya sesuai kebutuhan masyarakat. Dan diharapkan pula agar psikolog bisa menjadi ilmuwan yang rendah hati dan terhindar dari sikap saintisme. Filsafat juga bisa menegaskan akar historis ilmu psikologi.
Etika dan Psikologi
Etika juga cukup penting bagi perkembangan ilmu psikologi. Etika yang dimaksud adalah ilmu tentang moral. Seorang psikolog membutuhkan panduan etis didalam kerja-kerja mereka.
Latar Belakang Psikologi
Aristoteles membagi ilmu pengetahuan teoritis atas fisika, matematika dan metafisika.
Psikologi masuk kedalam fisika.
Obyek penyelidikan psikologi mencakup hal-hal fisis atau alamiah.
Psikologi secara khusus menyelidiki segolongan makhluk-makhluk fisis, yaitu makhluk-makhluk yang mempunyai jiwa.
Filsafat terbagi menjadi beberapa zaman :
1. Yunani Kuno : pemikir Yunani adalah yang pertama berusaha menjelaskan "asal muasal" segala sesuatu dengan melihat ke alam, bukan dewa-dewa/mitologi.
Orientasi: orientasi naturalistik, biologik, matematik, eklektik dan humanistik.
Tokohnya : Socrates, plato, dan Aristoteles.
2. Romawi : Filosofi Romawi tidak tersusun secara komprehensif seperti filosofi Yunani.
aliran besar : Stoicism, Epicureanism dan Neo-Platonism
3. Gereja : Tokoh besar pada zaman ini: St. Agustine dan St. Thomas Aquinas
4. Renaissance : Tokoh besarnya: Francis Bacon, Rene Descartes dan Thomas Hobbes.
5. Asosianisme Lama : Tokoh besarnya : John Stuart Mill
Dari perkembangan tersebut, dibagi menjadi 2 ilmu, yaitu ilmu semu dan ilmu faal.
1. Ilmu-ilmu semu : Terbagi menjadi beberapa hal, Phrenologi, Physiognomi, dan Mesmerisme.
2. Ilmu Faal :
Beberapa tokoh-tokohnya: Sir Charles Bell, Francois Magendie, Marshal Hall, Johannes Peter Muller, Paul Broca, Gustav Theodor Fechner, Herman Ludwig Ferdinand von Helmoltz, Sir Francis Galton dan Emil Kraepelin.
Lalu dari kedua ilmu tersebut, terbentuk suatu pandangan yang dinamakan Elementisme/Strukturalisme
Tokoh besarnya adalah Wilhelm Wundt dan muridnya, E.B. Titchener.
Berikut adalah aliran-aliran psikologi setelah Wundt (beserta tokohnya) :
1. Aliran Wurzburg (Oswald Kulpe)
2. Psikologi Gestalt (Karl Buhler)
3. Fungsionalisme (William James, John Dewey, James Mckeen Cattel dan Edward Lee Thorndike)
4. Behaviorisme (Ivan Petrovich Pavlov, John Broades Watson, Edward Chase Tolman, B.F.Skinner)
5. Psikologi Hormik/Purposif (William McDougall)
6. Teori Konvergensi (William Louis Stern)
7. Psikologi Gestalt (Max Wertheimer, Franz Brentano, Christian Von Ehrenfels, Kurt Koffka dan Wolfgang Kohler)
sumber: ppt filsafat (6-10-2014)
No comments:
Post a Comment