My Song

Wednesday, November 5, 2014

Pergeseran Seni dan Budaya di Indonesia

Pergeseran Seni dan Budaya di Indonesia

Seni
     Seiring perkembangan waktu banyak definisi diungkapkan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut, menurut Everyman Encyklopedia seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongankebutuhan pokoknya, melakukan apa saja yang dilakukan semata- mata karena kehendak akan kemewahan, kenikmatan ataupunkebutuhan spiritual sedangkan menurut Ensiklopedia Indonesia seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karenakeindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya. Selain itu Frederich Schiler dan Herbert Spencer mengemukakan bahwa Seni lahir dilatarbelakangi adanya dorongan bermain main yang ada dalam diri seniman. Menurut Herbert Read seni adalah kemahiran dalam menciptakan aneka bentuk untukmenggembirakan orang lain. Dan menurut Plato seni adalah peniruan terhadap alam, sehingga karya seni merupakantiruan dan bentuk alam seperti manusia, binatang dan tumbuhan (Arif, 2014).
     Cabang-cabang seni ada 5 yaitu : (a) Seni Rupa, (b) Seni Tari/gerak, (c) Seni Suara/Vocal/Musik, (d) Seni Sastra, dan (e) SeniTeater/drama. (“Pengertian Seni”, n.d.)

     Arnheim (n.d.) mengemukakan bahwa:
       The psychologist will find in works of art, as well as in informal observations recorded by artists, a wealth of information, which will serve not only this special field of study but will enhance the understanding of the human mind in general.
Budaya
     Pengertian Budaya Menurut Koentjaraningrat budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. Selain itu, Budaya Menurut E.B. Taylor adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
     Unsur-unsur kebudayaan. Unsur-unsur kebudayaan meliputi: (a) Unsur perlengakapn dan peralatan  hidup, (b) unsure mata pencaharian atau ekonomi, (c) Unsur sistem kemasyarakatan, (d) Unsur bahasa lisan dan tulisan, (e) Unsur kesenian, (f) Unsur ilmu pengetahuan dan teknologi, (g) Unsur agama dan kepercayaan. (7 unsur-unsur kebudayaan, n.d.).
     Wujud dan komponen budaya
     Wujud budaya.
     Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. Gagasan (Wujud ideal) kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Selain itu Aktivitas(tindakan) adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi. Dan Artefak(karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
     Komponen budaya.
     Komponen budaya adalah (a) Sistemkepercayaan, (b) Estetika, dan (c) Bahasa (Wujud dan Komponen Kebudayaan, n.d.)
Penyebab Pergeseran Seni dan Budaya
     Menurut Soerjono Soekanto faktor-faktor tersebut terbagi menjadi 2, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
     Faktor intern. Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya: (a) Perubahan penduduk, seperti: Kelahiran, Kematian, dan Migrasi; (b) Adanya penemuan baru, seperti: Adanya ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada (Discovery), Penyempurnaan penemuan baru (Invention), dan Proses pembaharuan atau melengkapi atau mengganti yang telah ada (Innovation); (c) Konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Konflik dapat merubah kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya menjadi pendiam, murung, tidak mau bergaul, atau bahkan berusaha memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi lebih baik; dan (d) Pemberontakan atau revolusi. Hal ini menyebabkan perubahan pada struktur pemerintahan pada suatu negara.
     Faktor ekstern. Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya: (a) Peperangan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu negara baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Biasanya akibat ini lebih berpengaruh kepada negara yang kalah; (b) Perubahan alam. Pada zaman sekarang sebagian besar hal ini disebabkan oleh tindakan manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan alam, seperti mebuang sampah sembarangan, penebangan liar, pembangunan terus menerus di lahan pertanian, dan masih banyak lagi. Hal ini dapat merugikan manusia sendiri seperti kehilangan keluarga, tempat tinggal, harta benda, dan sarana umum lainnya; dan (c) Pengaruh budaya lain, seperti: Penyebaran kebudayaan (Difusi), Pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya (Akulturasi), dan Pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang baru tanpa terlihat budaya yang lama sama sekali (Asimilasi). (Nadhirah, n.d.)
Dampak Pergeseran Seni dan Budaya
     Dampak positif. (a) Semakin rekatnya integrasi dalam masyarakat, (b)      Dapat mengadopsi unsur – unsur kebudayaan dari masyarakat luar, sebagai sumber penambahan kekayaan budaya suatu masyarakat, (c) Dapat merubah pandangan masyarakat yang kurang sesuai dengan perkembangan zaman, dan (d) Terjadinya modernisasi di berbagai bidang.
Dampak negatif. (a) Terjadinya ketertinggalan budaya (cultural lag) : Cultural lag yaitu suatu keadaan dimana terjadi unsur – unsur kebudayaan tertentu yang tertinggal perkembangannya di tengah berbagai kemajuan unsur kebudayaan yang lain; (b) Terjadinya disorganisasi sosial; (c)       Menurunnya rasa solidaritas sosial, tenggng rasa, gotong royong, toleransi, dan lain – lain; dan (d)      Munculnya berbagai demonstrasi, kenakalan remaja, meningkatkan angka kriminalitas dan pergolakan di berbagai daerah (Fathiyyah, n.d.).

Pencegahan terhadap Pergeseran Seni dan Budaya
- Mempelajari alat-alat music daerah sejak kecil
- Mempelajari tarian-tarian daerah
- Mengajarkan bahasa daerah kepada generasi selanjutnya
- Menanamkan sikap nasionalisme dan patriotism

“Mengenal kesenian tanah air dari sabang sampai merauke membuat anak mencintai kekayaan budaya bangsanya. Karena kenal kita pun sayang” (Gazali Solahuddin, 2010)

Kesimpulan
Dari penulisan ini saya menyimpulkan bahwa pergeseran seni dan budaya yang tinggi menyebabkan masyarakat sebagai bangsa indonesia yang memiliki banyak seni dan beragamnya kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Sesungguhnya seni dan budaya lokal yang kita miliki dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain. Untuk itu seharusnya kita lebih peka dan peduli lagi terhadap semua seni dan kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain itu, kita harus memahami arti seni dan kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman seni dan budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk pertahanan budaya bangsa. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris seni dan budaya bangsa Indonesia, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan Indonesia.










Daftar Pustaka
Arif, Z.(2014). Seni rupa: Pengertian seni menurut ahli. Diunduh dari http://www.academia.edu/8006607/Seni_Rupa_Pengertian_Seni_Menurut_Ahli
Fathiyya, A. (2013, Oktober).  Dampak positif dan negatif perubahan sosial budaya. Diunduh dari http://perubahansosialbdy.blogspot.com/2013/10/c-dampak-positif-dan-negatif-perubahan.html
Nadhirah, A. (2008).  Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan. Diunduh dari http://atikkaa.blogspot.com/2012/03/faktor-faktor-yang-menyebabkan.html
Solahuddin, G. (2010, september). Matara art center: Belajar mencintai Indonesia lewat kesenian. Nakita, 597, 30.
Tujuh unsur-unsur kebudayaan. Diunduh dari http://kamuslife.com/2012/10/7-unsur-unsur-kebudayaan.html
Wujud dan komponen kebudayaan.  Diunduh dari http://www.bisosial.com/2012/05/wujud-dan-komponen-kebudayaan.html

No comments:

Post a Comment